Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan penyerangan teroris terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan menggunakan metode leaderless jihad. Karakter serangan dengan metode ini adalah efek serangan tidak terlalu besar karena serangan tidak terstruktur.
"Kasus diduga kasus Mulyadi ini yang di Faletehan adalah kasus leaderless jihad. Nah biasanya serangan mereka tidak terlalu besar," kata Tito di Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.
Leaderless jihad sangat berbeda dengan metode teror yang dilakukan jaringan. Tito mencontohkan metode teror yang dilakukan jaringan adalah Bom Bali dan Bom JW Marriot.
" Nggak seperti Bom Bali yang dibuat terstruktur, bomnya besar, sasarannya juga, impactnya besar. Nggak seperti Marriot," ujar Tito.
Para teroris leaderless jihad ini menggunakan alat seadanya saat menyerang karena mereka tak terlatih meneror, bergerak sendirian, kurang strategi dan kemampuan.
"Maka itu menggunakan pisau. Kemudian ada di beberapa tempat seperti di Inggris, menabrakkan kendaraan," jelas Tito.
detik.com
0 Response to "Penusukan 2 Brimob di Masjid Gunakan Metode Leaderless Jihad"
Posting Komentar