JAKARTA, - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Pulogebang, Jakarta Timur Ageng Darminto membenarkan tindakan pemukulan yang dilakukan terhadap Nasoem Sulaiman alias Joker.
"Pemukulannya waktu itu dilakukan oleh sekitar empat sampai lima orang," kata Ageng saat dikonfirmasi , Selasa.
Ageng menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi selepas Joker melakukan mediasi dan membuat perjanjian dengan pihak kepolisian dan pengelola rusun terkait pembubaran ibadah kebaktian di Blok F lantai 3 Rusun Pulogebang pada Sabtu silam.
"Itu kejadiannya Minggu sore menjelang malam setelah proses mediasi dan kesepakatan dilakukan oleh yang bersangkutan dengan kepolisian dan pihak rusun," jelas Ageng.
Baca: Joker Dipukuli Orang Tak Dikenal Usai Mediasi Pembubaran Kebaktian di Rusun Pulogebang
Setelah peristiwa tersebut, Joker langsung dibawah ke rumah sakit. Kasus itu kini ditangani oleh Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur.
Seperti diketahui, Joker membubarkan ibadah kebaktian karena merasa terganggu dengan kegiatan tersebut. Ageng mengatakan Joker adalah seorang warga yang bekerja sebagai tukang bangunan.
"Kebetulan ada rehab di rusun, dia mendaftarkan diri ke pelaksana pekerjaan untuk jadi tukang. Kebetulan memang yang dibawa adalah alat gergaji, linggis, palu, sama kampak ya. Itu untuk membongkar lantai atas ya," kata Ageng ketika dihubungi, Minggu.
Baca: Joker Sudah Tiga Kali Bubarkan Kebaktian di Rusun Pulogebang
Adapun jemaah kebaktian saat itu adalah anak-anak. Joker yang baru pulang kerja merasa terganggu dengan kegiatan itu. Dia pun secara spontan membubarkan. Saat membubarkan, Joker sedang membawa-bawa alat kerjanya itu.
"Saudara Joker ini secara spontan membubarkan acara tersebut karena dinilai mengganggu," kata Ageng.
Joker mengaku menyesal dan telah meminta maaf. Ia juga berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya.
kompas.com
0 Response to "Pelaku Pemukulan Joker Diperkirakan Empat Sampai Lima Orang"
Posting Komentar