Jakarta - Tiga menteri sudah mengutuk lelang perawan dalam nikah siri yang disediakan situs nikahsirri.com. Aris juga sudah ditangkap polisi dan dijerat Pasal Pornografi dan UU ITE. Lelang perawan adalah program 'Partai Ponsel'. Ini visi sesat 'Partai Ponsel'.
"Ada arwah bergentayangan di Indonesia-arwah kejujuran" Demikianlah pembukaan 'Manifesto Partai Ponsel' yang ditulis oleh Aris Wahyudi dan Moh Reza Anwar. Sekilas, kalimat itu nyerempet-nyerempet karya monumental Karl Marx dan Friedrich Engels, 'Manifesto Partai Komunis' yang menyambut pembacanya dengan kalimat, "Ada hantu berkeliaran di Eropa-hantu komunisme."
'Partai Ponsel', meski nama dan lambangnya agak komikal, sudah menjadi partai kontroversial karena menyelenggarakan jasa lelang perawan dalam nikah siri. Arwah adalah ketua umum partai itu. Dia kini ditahan polisi gara-gara situs nikahsirri.com bikinannya itu.
Manifesto 'Partai Ponsel', sebagaimana dilihat detikcom di situs partai ini pada Senin, menyatakan nikahsirri.com adalah manifestasi jilid I partai ini. Manifesto ini ditulis oleh Arwah dan Moh Reza Anwar, ditandatangani pada 19 September 2017, momentum pendirian Partai.
"Jilid 1: Keadilan seksual bagi seluruh rakyat Indonesia," demikian kata dalam Manifesto Partai Ponsel.
Foto: Partai Ponsel |
Menurutnya, keadilan seksual mampu mewujudkan keadilan sosial. Mereka mendukung poligami karena poligami mendorong redistribusi aset yang berujung pada keadilan sosial.
"Monogami itu adil menurut komunis, poligami itu adil menurut Allah SWT," katanya.
Mereka juga menafsirkan bahwa Sang Saka Merah-Putih itu bermakna keadilan sosial. Argumentasinya, merah adalah warna darah ibu dan putih adalah warna sperma bapak. Memang kesan 'seksualisme' menonjol di manifesto partai berjargon 'brutally honest' ini. Mereka menganggap ajaran nenek moyang bangsa Indonesia juga lekat dengan seksualitas.
Baca juga: Polisi Sebut 3 Ribu Orang Sudah Daftar di Situs nikahsirri.com
Dalam kata sambutan Arwah selaku ketua umum yang dipasang di situs ini, dia menyatakan lelang perawan dalam nikah siri adalah perwujudan program partai. Mereka punya pemahaman bahwa alat kelamin adalah alat produksi pula. Bukan hanya alat produksi biologis untuk regenerasi, tapi alat kelamin juga dipandang sama sebagaimana mesin pabrik atau perlengkapan kantor.
"Jadi nikahsirri.com adalah pengejawantahan 'konsep baru yang brutally honest' bahwa kelamin juga merupakan aset yang bisa dijadikan sebagai alat produksi untuk pemasukan dana bagi keluarga, yang sama halalnya dengan alat-alat produksi selama ini dikenal, seperti otak dan otot," kata Arwah.
Kembali ke 'Manifesto Partai Ponsel', mereka menyatakan visi dan misinya terkait Pancasila. Mereka ingin mengubah lambang sila ke-5 Pancasila 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia'. Sebagaimana diketahui, lambang sila ke-5 dalam perisai Garuda Pancasila bergambar padi dan kapas sejajar. Namun 'Partai Ponsel' ingin mengubahnya menjadi padi dan kapas melingkar.
![]() |
"Bahwa keadilan sosial bisa dicapai dengan redistribusi aset melalui nikah siri dan lelang perawan, maka logo yang menurut kami paling tepat adalah padi dan kapas yang saling mengait seperti gambar di bawah ini," kata dia.
Arwah dan Reza menutup 'Manifesto Partai Ponsel'-nya dengan kalimat ajakan, "Para pengguna ponsel se-Indonesia, bersatulah dalam Partai Ponsel. Demi perdamaian. Demi keadilan sosial. Demi Indonesia yang lebih baik." Lagi-lagi, ini mirip dengan kalimat penutup dari 'Manifesto Partai Komunis' karya Marx dan Engels yang juga menutup dengan kalimat ajakan, "Kaum buruh sedunia, bersatulah!" Bisa jadi Arwah dan Reza terilhami dari karya itu, bisa jadi tidak.
Arwah dicokok polisi pada Minggu pukul 02.30 WIB di rumah kontrakannya, Jalan Manggis, No A91 RT 01/10 Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Kini dia sudah resmi ditahan oleh polisi, menjadi tersangka karena diduga melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Pornografi, UU Perlindungan Anak, dan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Baca juga: Logika Salah Kaprah Aris soal Lelang Perawan untuk Perbaiki Ekonomi
Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs nikahsirri.com. Situs itu masih bisa diakses detikcom hingga berita ini dibuat. Namun tidak jelas betul bagaimana pemerintah bakal memperlakukan 'Partai Ponsel', dalang dari lelang perawan dalam nikah siri.
Pemikiran dan logika Arwah mengenai nikah siri dan lelang perawan bisa untuk memperbaiki kondisi ekonomi dikecam keras oleh dua menteri, yakni Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa serta Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohana Yembise. Khofifah menegaskan pernikahan bukanlah untuk mencari keuntungan, namun harus ditempatkan sebagai sesuatu yang sakral. Yohana menilai nikah siri dan lelang perawan sebagai eksploitasi kaum perempuan.
Komisi Nasional untuk Perempuan menilai lelang perawan ini adalah bagian dari perdagangan manusia. Nikah siri juga bakal hanya menjadikan perempuan sebagai objek seksual belaka.
detik.com
0 Response to "Visi Sesat Partai Ponsel: Keadilan Seksual bagi Seluruh Rakyat"
Posting Komentar