Cirebon - Massa tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tegalgubug menggelar aksi demonstrasi dengan memblokir jalur Pantura, tepatnya di depan lokasi pembangunan Pusat Grosir Tegalgubug Cirebon, Jawa Barat. Unjuk frasa ini bentuk protes terhadap kehadiran pusat grosir tersebut.
Wakil Ketua Persatuan Pedagang Pasar Sandang Tegalgubug Cirebon Abdul Rasyid Badowi mengatakan masyarakat dan pedagang pasar Tegalgubug menolak adanya pembangunan PGTC. Pasalnya, adanya pembangunan PGTC, yang rencananya dibangun persis di samping Pasar Tradisional Tegalgubug, dinilai dapat berdampak buruk pada aktivitas pasar.
Bahkan, sambung Rasyid, PGTC akan merusak tatanan nilai-nilai tradisional masyarakat sekitar yang telah dijaga. Masyarakat sekitar khawatir Pasar Tradisional yang sudah berdiri bertahun-tahun itu tergusur dengan adanya PGTC.
"Pembangunan PGTC ini akan menghilangkan nilai budi luhur, nilai lokal yang sudah kita rawat. Ini sangat jelas menginjak martabat masyarakat Tegalgubug," kata Rasyid kepada awak media di depan Kantor Pemasaran PGTC, Senin.
Tegalgubug, sambungnya, tak memerlukan PGTC, karena sudah memiliki pasar tradisional. Sehingga, sambung dia, yang dibutuhkan hanya penataan pasar.
"Selama ini kami tidak pernah memberikan izin. Pasar kan sudah ada, tinggal kita perbaiki dan tata dengan sebaik-baiknya. Pasar Tradisional Tegalgubug ini akan hancur jika ada PGTC," ujar Rasyid.
Demonstran ini sempat memblokir jalur Pantura arah Jawa Tengah. Polisi turun tangan merekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan. Selain memblokir jalur Pantura, massa membawa simbol pocong sebagai bentuk protes kepada Pemkab Cirebon.
Setelah 30 menit beraksi, massa membubarkan diri dan bergerak menuju kantor Bupati Cirebon di Kecamatan Sumber. Akses lalu lintas jalur Pantura di kawasan tersebut sudah dapat diakses kendaraan.
detik.com
0 Response to "Tolak Pusat Grosir, Warga Tegalgubug Blokir Jalur Pantura"
Posting Komentar