BOGOR, - Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan ketertarikannya untuk menjadikan Jakarta sebagai salah satu pusat ekonomi syariah. Namun ia meminta masyarakat untuk tidak menyalahartikan rencananya tersebut.
Sebab, kata Sandi, ada masyarakat yang menghubung-hubungkan ekonomi syariah dengan penerapan hukum syariah. Padahal, kata dia, ekonomi syariah kini dikembangkan di banyak negara, bahkan di negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim.
"Jangan menyalahartikan ekonomi syariah itu ekonomi yang ekstrem, radikal. Tapi ini adalah ekonomi yang justru pertumbuhnnya sangat besar di Hongkong, di Kuala Lumpur, di London. Ini sangat luar biasa pertumbuhannya," kata Sandi usai menjadi pembicara dalam seminar di Sekolah Tinggi Ekomomi Islam Tazkia, Sentul, Bogor, Jumat.
Pada kesempatan itu, turut mendampingi Sandi adalah salah satu pakar ekonomi syariah Indonesia, Syafe'i Antonio. Menurut Sandi, dirinya dan Syafe'i menilai Jakarta punya potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat ekonomi syariah. Caranya, adalah dengan memberikan insentif bagi perusahaan dunia berbasis ekonomi syariah yang ingin berinvestasi dan membuka kantor di Jakarta.
Jika kondisi itu terjadi, Sandi yakin tidak hanya menciptakan banyak lapangan kerja tetapi juga dapat membuat Jakarta dapat bersanding dengan kota-kota dunia lainnya yang kini sudah menjadi pusat ekonomi syariah.
"Jadi jangan disalahartikan bahwa ekonomi syariah itu ekstrem, radikalisme, dan lain sebagainya. Kita justru bisa bersanding kok dengan London. Kita bisa berkembang," kata Sandi.
kompas.com
0 Response to "Sandiaga: Jangan Salah Artikan Ekonomi Syariah Itu Ekstrem dan Radikal"
Posting Komentar