Darmin khawatir impor gas RI terganggu usai konflik Qatar dan Arab

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hubungan ekonomi Indonesia dengan Qatar tidak terganggu dengan adanya masalah diplomatik antara Qatar dengan negara-negara Arab. Sejauh ini, sektor migas merupakan sektor yang dikhawatirkan terkena dampak akibat masalah tersebut.

"Dengan Qatar kita punya hubungan gas ya, tapi coba tanya Menteri ESDM. Itu kan lewat teluk, perairan internasional itu. Dan itu ke darat enggak punya hubungan sekarang walaupun ditutup sama Saudi. Tapi kalau ke laut kan dia bisa. Jadi, kalau gas mestinya enggak terganggu," katanya di Kantornya, Jakarta, Rabu.

Kemudian, Darmin juga mewaspadai sektor pariwisata Indonesia. Di mana, konflik ini juga akan berimbas pada wisatawan negara-negara Arab yang ingin berlibur di Indonesia.

"Dampaknya kan pertama-tama ya orang harus nukar maskapai, nukar flight. Tapi mestinya sih enggak banyak paling-paling itu ada pengaruhnya ke turis, tapi enggak banyak. Karena bukan dari sana jumlah turis yang banyak," jelas Darmin.

Sebelumnya, negara-negara Liga Arab, termasuk Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar menyusul Bahrain yang lebih dulu mengakhiri hubungan kontak dengan Doha, ibu kota Qatar.

Alasan utama Liga Arab memutus hubungan tersebut karena Qatar dituding mendukung kelompok teroris dan ikut campur dalam urusan negara lain.

Pemutusan hubungan diplomatik dengan Qatar diumumkan pemerintah Bahrain dini hari tadi waktu setempat. Tak hanya itu, Bahrain juga memutuskan untuk mengurangi hubungan transportasi udara dan laut dengan Doha. Bahkan pemerintah memberi waktu 14 hari agar warga negara Qatar segera meninggalkan negaranya.

Sementara itu, Riyadh pun melakukan hal serupa dengan cara memutus hubungan transportasi darat, laut, dan udara dengan Qatar. Hal itu diungkapkan pemerintah Saudi dalam sebuah pernyataan resmi dari perlindungan keamanan nasional.

Koalisi Saudi juga mengumumkan bahwa partisipasi Qatar dalam operasi militer di Yaman telah dibatalkan. Koalisi mengklaim bahwa selama ini Qatar mendukung kelompok teroris Al-Qaeda dan Negara Islam Irak dan Syam.

Kemudian Mesir bergabung dengan negara itu dan memutus hubungan diplomatik termasuk menutup semua pelabuhan dan bandara bagi kapal dan pesawat Qatar.

"Pemerintah Republik Mesir memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Qatar karena permusuhan yang terus menerus terjadi antara otoritas Qatar dan Mesir," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir, seperti dilansir dari laman Rusia Today, Senin.

Mengikuti tiga negara lain, UAE juga memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dengan alasan karena negara itu mendukung, mendanai, dan merangkul organisasi teroris, ekstremis, dan sektarian.

"Negara itu merongrong stabilitas kawasan," demikian pernyataan kantor berita negara UAE kepada Reuters.

Sebagai bentuk realisasi, UAE memberi waktu 48 jam bagi diplomat Qatar untuk meninggalkan wilayahnya.

[sau]

merdeka.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Darmin khawatir impor gas RI terganggu usai konflik Qatar dan Arab"

Posting Komentar

loading...