Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan AS akan menarik diri dari kesepakatan Paris soal perubahan iklim. Keputusannya ini memicu kecaman global juga kritikan di dalam negeri.
Trump mengumumkan keputusannya itu di Rose Garden Gedung Putih pada Kamis waktu setempat. Dia menegaskan, AS akan berhenti menerapkan kesepakatan yang telah ditandatangani 195 negara itu, yang disebutnya sebagai 'kesepakatan buruk'.
"Saya tidak bisa, sesuai hati nurani, mendukung kesepakatan yang menghukum Amerika Serikat," sebut Trump seperti dilansir AFP, Jumat.
Trump menyebut, kesepakatan itu membebani AS secara finansial dan ekonomi. Trump berulang kali menyebut kesepakatan yang ditandatangani pada era Presiden Barack Obama itu, sebagai kesepakatan yang tidak 'menempatkan Amerika sebagai yang terutama' dan terlalu lunak terhadap rival ekonomi AS seperti China, India juga Eropa.
Memang di bawah kesepakatan ini, negara-negara kaya diharapkan memberikan 'pendanaan' untuk negara-negara berkembang dalam proses perubahan menuju sumber energi yang lebih bersih. AS sendiri berjanji akan memberikan US$ 3 miliar untuk Green Climate Fund. Di bawah pemerintahan Obama, AS telah menyalurkan US$ 1 miliar. Dan kini di bawah Trump, AS tidak akan memenuhi janjinya itu.
"Saya terpilih untuk mewakili warga Pitssburgh, bukan Paris. Kita tidak ingin pemimpin dan negara lain menertawakan kita lagi. Dan mereka tidak akan bisa," ujar Trump.
Trump tidak menjelaskan lebih rinci soal bagaimana, atau kapan, penarikan diri secara formal dilakukan. Namun diperkirakan prosesnya akan memakan waktu lama. Trump juga mengindikasikan adanya negosiasi ulang terkait perubahan iklim. Namun Prancis, Jerman dan Italia telah menegaskan bahwa kesepakatan Paris tidak bisa dirundingkan ulang.
Dengan menarik diri, AS bergabung dengan Suriah dan Nikaragua yang tidak menandatangani kesepakatan Paris. Keputusan ini berdampak serius dengan posisi AS sebagai negara penghasil emisi terbesar kedua di dunia setelah China. Kesepakatan Paris pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi produksi gas emisi di dunia dan membatasi kenaikan suhu udara global.
Dengan mengambil keputusan ini, Trump mengabaikan permintaan dan peringatan dari pihak-pihak yang menginginkan AS tetap 'tergabung' dalam kesepakatan Paris, termasuk putrinya sendiri Ivanka Trump. Namun keputusan ini sejalan dengan kalangan konservatif Partai Republik AS.
Di sisi lain, dengan menarik diri, peran kepemimpinan AS di dunia juga terancam dan berpotensi membuka ruang bagi China untuk mengisi 'kekosongan' yang ditinggalkan AS itu.
detik.com
0 Response to "Trump Umumkan Mundur dari Kesepakatan Iklim yang Diteken 195 Negara"
Posting Komentar