Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyayangkan keributan yang terjadi di media sosial antara anggota Satpol PP Jabar dengan anggota kepolisian. Keributan itu menurutnya, jangan dibawa ke ranah institusi, karena itu urusan pribadi.
"Itu masalah pribadi. Jangan dibawa ke institusi, bahaya. Pemprov tidak ada masalah dengan kepolisian. Berikut juga kepolisian tidak punya masalah dengan Pemprov. Yang ada hanya masalah pribadi," kata pria yang akrab disapa Aher itu usai menghadiri acara halal bihalal Pemprov Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa.
Dia menyayangkan, pernyataan Ari Safrizal Wildan yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pembinaan PPNS, Satpol PP Jabar justru bertindak tidak seharusnya. Apalagi sebagai pejabat Satpol PP itu tidak mencerminkan pelayan publik.
"Ya menyesalkan, tentu buat apa ejek-ejekan meski sifatnya pribadi tapi dampaknya luas. Jadi perhatian orang luas," katanya.
Aher kembali mengingatkan, pada semua pihak termasuk aparatur sipil negara untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial. "Saya sudah bicara berkali-kali tulis yang baik di media sosial itu kalau tidak bisa diam," ucapnya.
Keributan itu di media sosial itu berawal dari sebuah postingan @rielmen yang kemudian berbalas komentar dengan akun lainnya. Namun dalam balasan itu, Ari si pemilik akun @rielmen menyinggung institusi kepolisian karena menyebutkan brigadir.
Komentar yang ditautkan ke akun @aryirfan12 menuliskan 'kamu keluarga miskin aza sok belagu, kalau keluarga kaya gak akan mau jadi Brigadir, Brigadir baru bisa kredit motor aza sombong, mau nyaingin polpp yang punya harley, muke lu jauh.
Komentar itu memantik reaksi sejumlah anggota kepolisian, khususnya yang berpangkat Brigadir untuk mendatangi Markas Satpol PP Jabar, Kota Bandung sejak Minggu malam. [rnd]
merdeka.com
0 Response to "Aher soal anggota Satpol PP cela polisi: Itu urusan pribadi"
Posting Komentar