PPDB untuk Siswa Tidak Mampu di SMP Favorit di Bandung Sepi Peminat

Foto: Mukhlis Dinillah
Bandung - Penerimaan peserta didik baru tingkat SMP untuk jalur non akademik rawan melanjutkan pendidikan atau untuk siswa tidak mampu di SMP favorit di Kota Bandung sepi peminat. Sistem rayonisasi diduga menjadi faktor penyebabnya.

Sepinya pendaftar jalur RMP ini terjadi di SMPN 5 dan SMPN 2 Bandung, yang selama ini dikenal sekolah favorit. Kuota RMP 20 persen dari penerimaan siswa secara keseluruhan ini rata-ratanya hanya 30 - 40 persennya saja yang terpenuhi. Kuota tersisa akan dialihkan ke jalur akademik.

Kepala Sekolah SMP 5, Ujang Wihatma sudah menerima sebanyak 18 siswa yang masuk lewat jalur non akademik RMP. Jumlah siswa yang diterima itu terbilang minim lantaran seharusnya kuota yang tersedia untuk jalur RMP sebanyak 68 orang.

"Pendaftar jalur RMP memang sepi peminat. Yang daftar itu hanya 18 orang, padahal kuatanya 64 orang," tutur dia.

Ia menuturkan tahun ini SMPN 5 akan menerima sebanyak 320 orang siswa. Sebanyak 30 persen kuota non akademik dan 70 persen kuota akademik. Namun, hingga saat ini baru 50 orang siswa saja yang diterima lewat jalur non akademik.

"Harusnya kalau kuota 30 persen, ada sekitar 90an orang siswa yang diterima. Tapi karena jalur RMP ini sepi peminat, jadi kuota sisanya akan dialihkan ke jalur akademik," ungkap dia.

Dia menjelaskan jalur PPDB jalur akademik akan berlangsung tanggal 3 Juli hingga 8 Juli 2017. Kuotanya pun terbagi dua untuk siswa dari dalam kota sebesar dan luar kota. Pendaftaran dilakukan secara online.

"Artinya tahun ini untuk jalur akademik kami akan menerima sekitar 270 siswa karena mendapatkan sebagian kuota sisa dari non akademik. Tapi hari ini belum terlihat pendaftarnya banyak, rata-rata baru datang ke sekolah lihat-lihat," kata Ujang.

Ketua pejabat pengelola informasi dan dokumentasi SMPN 2, Dwi Yanti mengatakan hanya menerima 25 orang siswa dari jalur RMP dari kuota 64 orang yang tersedia. Sementara kuota jalur prestasi, undang-undang dan ABK terpenuhi.

Ia mengatakan tahun ini SMPN 2 Bandung menerima sebanyak 320 siswa. Kuota yang tersedia untuk jalur non akademik 30 persen dan jalur akademik 70 persen.

"Kami sudah pasang benner, informasi dari mulut ke mulut agar jalur RMP ini bisa terpenuhi, tapi tetap saja sepi yang mendaftar. Padahal kan ini jalur untuk siswa yang kurang mampu," jelas dia.

Menurutnya faktor utama sepinya peminat jalur RMP ini disebabkan oleh keberadaan sekolah yang jauh dari pemukiman penduduk. Sehingga, sambung dia, sebagian besar siswa kurang mampu yang rumahnya jauh dari sekolah sulit untuk mendaftar.

"Sekolah kami dan SMPN 5 kan berada di kawasan perkantoran, jadi hanya sedikit yang mendaftar ke sini. Mereka berfikir karena rumahnya jauh dari sekolah, tidak akan diterima," kata Dwi.

Dwi menuturkan beberapa sekolah yang berada di kawasan padat penduduk justru kelebihan pendaftar. Sehingga, dia berharap ada kebijakan lain yang bisa dilakukan Dinas Pendidikan Kota Bandung agar siswa kurang mampu bisa terakomodir.

"Saya yakin banyak siswa kurang mampu yang tidak kebagian sekolah karena sekolah di dekat rumahnya sudah penuh. Saya rasa sistem rayonisasi ini harus dikaji ulang untuk jalur RMP ini," ungkap Dwi.

detik.com

loading...

0 Response to "PPDB untuk Siswa Tidak Mampu di SMP Favorit di Bandung Sepi Peminat"

Posting Komentar

loading...