JAKARTA, - Pemerintah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar serta menutup akses ke negara Teluk tersebut.
Sikap negara-negara tersebut merupakan dampak dari meningkatkan krisis yang dimulai dari hubungan Qatar dengan Iran dan mendukung Ikhwanul Muslimin.
Menanggapi situasi itu, Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia turut prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini.
"Indonesia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah ini," kata Juru Bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir melalui keterangan tertulisnya, Selasa.
Arrmanatha melanjutkan, Pemerintah Indonesia juga berharap kepada semua negara untuk menghormati prinsip hubungan internasional.
"Seperti saling menghormati kedaulatan masing masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain," kata dia.
Selain itu, kata Arrmanatha, Pemerintah Indonesia juga mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan bekontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global.
Yaman dan Maladewa mengikuti jejak Arab Saudi, Mesir, Bahrain, Libya, dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Alasannya, Qatar dituding melakukan langkah yang mengganggu keamanan kawasan Teluk.
Mereka menuding Qatar mendukung kelompok-kelompok teroris seperti Negara Islam di Irak dan Suriah dan Al Qaeda.
Pemutusan hubungan diplomatik tetap terjadi meski tuduhan itu telah disangkal Qatar.
kompas.com
0 Response to "Krisis Diplomatik di Qatar, Indonesia Harap Ada Rekonsiliasi"
Posting Komentar