Sarung Majalaya Bandung Laris Manis Jelang Lebaran

Kabupaten Bandung - Jelang Lebaran 2017, permintaan sarung buatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, meningkat tajam. Para pengusaha sarung yang memiliki pabrik di Majalaya dan sekitarnya mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar.

"Peningkatannya signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Malah permintaan sudah banyak tiga bulan sebelum Ramadan, entah konsumen perorangan atau untuk dijual kembali," kata pemilik perusahaan sarung CV Setia Tunggal Textile Aep Hendar Cahyadi kepada detikcom di tempat pabrik miliknya, Jalan Sukamanah, Desa Sukamanah, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Proses pengerjaan sarung khas Majalaya Bandung. Foto: Wisma Putra
Aep mengungkapkan, permintaan sarung dari para konsumen setiap minggunya mencapai 1.000 kodi. Tingginya permintaan pasar itu membuat stok barang yang biasanya menumpuk dan memenuhi gudang, kini habis terjual.

"Peningkatannya luar bisa, mencapai tiga kali lipat dari tahun kemarin," ucap Aep.

Baca juga: Bulan Ramadan, Pedagang Kerudung Cicalengka Bandung Raup Untung

Di tempat produksi tersebut, belasan pekerja masih sibuk dengan tugasnya. Ada yang memotong gulungan kain sarung, menjahit kain sarung, melipat sarung dan memasukkannya ke dalam kemasan dus berukuran kecil.

Jelang perayaan Idul Fitri yahun ini, pabrik milik Aep masih memproduksi sarung untuk memenuhi permintaan konsumen perorangan. "Masih banyak permintaan perorangan, kalau toko sudah tidak terpenuhi permintaannya," ujar Aep.

Sarung Majalaya Bandung Laris Manis Jelang LebaranProduksi sarung di Majalaya Bandung meningkat tajam selama Ramadan dan jelan Lebaran 2017. Foto: Wisma Putra
Dirut PT Satya Sumba Cemerlang Satya Natapura mengatakan pada Ramadan tahun ini produk tekstil Majalaya jenis sarung laris manis. Ada peningkatan pemesanan hingga 60 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 20 persen.

Satya menjelaskan, melonjaknya permintaan pasar karena tingginya daya beli masyarakat dan gencarnya kampanye penggunaan sarung Majalaya oleh Pemkab Bandung dan Pemprov Jabar.

"Hanya, yang laku di pasaran itu sarung untuk kelas menengah ke bawah yang harganya 600 ribu rupiah perkodinya. Kalau yang harganya 900 ribu rupiah perkodinya memang kurang peminatnya dan diproyeksikan ekspor," kata Satya via telepon, belum lama ini.

detik.com

loading...

Related Posts :

0 Response to "Sarung Majalaya Bandung Laris Manis Jelang Lebaran"

Posting Komentar

loading...