Kunjungan Panitia khusus angket KPK ke Lapas Sukamiskin, Bandung kemarin Kamis menuai banyak kontroversi. Walaupun alasan kedatangan mereka ke sana untuk jejak pendapat dengan para penghuni lapas kasus korupsi.
Ketua Dewan Penasihat Partai Demokrat, Agus Hermanto mengaku tidak mau ikut campur soal kinerja dan keputusan dari pansus angket KPK.
"Kita tidak bertanggungjawab, kita tidak ingin memasuki wilayah itu. Karena kita ada pada posisi yang lain," katanya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Jumat.
Menurut Wakil Ketua DPR ini, sejak awal Demokrat tetap konsisten dengan keputusan tidak mendukung adanya pansus KPK. Karena pansus angket KPK hanya membuat kinerja KPK semakin melemah.
"Di dalam penyelidikannya pasti sering dipanggil pimpinan KPK saking seringnya dipanggil yang menurut kami, KPK banyak pekerjaan yang akhirnya pekerjaan mungkin kurang fokus. Sehingga pansus ini dapat menyebabkan melemahkan KPK," ujarnya.
Agus menambahkan, Demokrat sebenarnya setuju dengan adanya pengawasan terhadap kinerja KPK. Namun pengawasan tersebut tidak perlu dengan membentuk pansus angket bagi lembaga antirasuah itu.
"Partai Demokrat pun juga setuju kalau KPK itu perlu diadakan pengawasan, tetapi pengawasannya tidak harus pakai pansus, karena kalau dengan pansus, tadi saya sampaikan, bisa berkonotasi melemahkan KPK," pungkasnya.
Sebelumnya,Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung untuk tahanan korupsi, Kamis. Anggota Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu mengatakan kedatangan Pansus Angket KPK ini hanya untuk jejak pendapat dengan para penghuni lapas kasus korupsi.
"Keluhan-keluhan dari para narapidana kasus korupsi jadi ini kami bukan menemui orang perorang kami akan melakukan semacam dengar pendapat dengan para napi," katanya di Lapas Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Politikus PDIP yang duduk menjadi anggota Komisi III DPR ini menegaskan pihaknya hanya akan ingin mengetahui bagaimana para narapidana kasus korupsi ini di periksa oleh KPK dan untuk itu mendatangi Lapas ini dengan tujuan hanya melakukan check and recheck.
"Bahwa meskipun status hukum mereka napi tapi mereka juga perlu kita dengarkan bagaimana proses mereka ketika menjalani proses pemeriksaan kalau memang semua sesuai prosedur bagus, kalau ada yang menyimpang dari prosedur perlu kita ketahui," jelasnya.
Dirinya mengakui terdapat laporan yang masuk ke posko panitia angket berkaitan dengan ada kejanggalan-kejanggalan dalam prosedur pemeriksaan sampai penyidikan.
"Maka kami mau memastikan hal tersebut bener enggak itu jadi kami melakukan semacam konfirmasi lah check and recheck. Ada yang dikasih obat, saya enggak sebut lah ada yang diarah-arahkan kami perlukan yang namanya informasi kami harus dengar dan kami harus kroscek kami datang kemari bener enggak informasi itu," pungkasnya.
Rombongan Pansus angket KPK dipimpin oleh Ketua Pansus Hak Angket KPK Agun Gunandjar Sudarsa bersama dengan M Misbakhun, Masinton Pasaribu dan Dossy Iskandar sampai di Lapas Sukamiskin sekitar 10.45 WIB.
Agun Gunandjar Sudarsa beserta rombongan disambut langsung oleh Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia I Wayan Dusak. [noe]
merdeka.com
0 Response to "Kunjungan pansus ke Sukamiskin di kritik, Demokrat ogah ikut campur"
Posting Komentar